gambar diambi dari akun twit

fakta tersebut pasti menjadi salah satu ketakutan bagi mereka yg masuk dalam barisan kafir dan munafik. bagaimana tidak, setiap hari ratusan bahkan mencapai ribuan orang muhajir yg berangkat hijrah menuju daulah islam. walau para kafir dan munafik masih saja menyebutnya sebagai ISis, namun faktanya daulah islam tersebut sejak deklarasinya telah membuktikan dirinya bukan lagi organisasi atau gerakan keagamaan. tapi melebihinya, menjadi negara islam pertama.

pekembangannya yang kian hari makin melebar, makin tangguh, di bawah naungan syariat semakin membuat musuh2 islam keteteran. inilah satu2nya negara yg berhasil melaksanakan syariat islam, hukum Allah di atas muka bumi. kekhilafahan, syariat yg diberlakukan tentu bukan asal klaim. fakta telah berbicara.
 

siapa tak sedih melihat anak darah dagingnya sendiri, anak yg dilahirkannya, anak yg menemani orangtua selama hidupnya, terlihat menderita, sakit terbakar. bagi orangtuanya, pasti sedih, namun tidak bagi kaum muslim, bagi kaum yg tertindas, kaum muslim yg anak2nya luluh lantak tebakar oleh musuh2 islam yg melancarkan serangan mematikan di atas2 rumah tempat mereka berlindung.

tapi anehnya, dengan kesadaran sang pilot, yg jelas telah divonis murtad oleh islam, masih saja dibela2 oleh orang2 yg hatinya dibuat gentar oleh Allah Rabb semesta Alam. klaim syahid atas pilot murtad itu pun berterbangan.

bila melihat video di atas secara lengkap, jelaslah apa saja kejahatan2nya selama ini. dan itu harus dibalas setimpal, seperti yg dia lakukan.

bagi ulama2 suu, ulama2 penguasa, ulama2 abdollar, ulama suudiyah, dalam banyak tulisan dan ceramah mereka, mereka menutup kebenaran syariat qishos tsb, mereka menolak syariat
وَإِنْ عَاقَبْتُمْ فَعَاقِبُوا بِمِثْلِ مَا عُوقِبْتُمْ بِهِ وَلَئِنْ صَبَرْتُمْ لَهُوَ خَيْرٌ لِلصَّابِرِينَ
“Dan jika kamu membalas, maka balaslah dengan (balasan) yang sama dengan siksaan yang ditimpakan kepadamu. Tetapi jika kamu bersabar, sesungguhnya itulah yang lebih baik bagi orang yang sabar.” (An Nahl: 126), dg perkataan2 ulama2 yg segaris dg mereka.

mereka menutup kebenaran, seperti yg ditulis  Syaikh Abu Mu’adz Al Maqdisiy As Salafiy dalam inqad al ghariq fi itsbat masyru'iyyah at tahriq, bahwa Ath-Thabariy berkata setelah menuturkan perkataaan para ulama di dalam ayat ini: “Pendapat yang benar di dalam hal itu adalah dikatakan: Sesungguhnya Allah Ta’ala Dzikruh telah memerintahkan orang mu’min yang disiksa dengan suatu siksaan agar membalas orang yang menyiksanya dengan balasan yang serupa, bila ia memilih untuk memberikan hukuman, dan Allah mengabarkan kepadanya bahwa sabar untuk tidak memberikan hukuman atas apa yang pernah dilakukannya adalah lebih baik, dan Dia menganjurkan kepada Nabi-Nya shallallahu ‘alaihi wa sallam agar bersabar, dan yang demikian itu adalah dhahir makna ayat. Sedangkan pentakwilan-pentakwilan yang telah kami sebutkan dari orang-orang yang menyebutkannya adalah memiliki kemungkinan pada ayat itu. Dan bila masalahnya seperti itu dan di dalam ayat itu tidak ada dilalah yang menunjukkan kepada salah satunya baik secara khabar (dalil naqli) maupun akal, maka wajib atas kita adalah memutuskan dengan yang ada di dalam manthuq (dhahir yang ditegaskan) ayat itu yang tidak butuh dilalah terhadapnya; dan wajib dikatakan: Ia adalah ayat muhkamah yang di dalamnya Allah Ta’ala Dzikruhu memerintahkan hamba-hamba-Nya agar tidak melampaui apa yang yang menjadi hak mereka terhadap orang lain baik itu berupa harta maupun jiwa, yaitu tidak melampaui hak yang telah Allah jadikan bagi mereka, dan bahwa ayat ini tidak di-mansukh, karena tidak ada dilalah yang menunjukkan terhadap penasakhan-nya, dan bahwa pendapat yang mengatakan bahwa ia itu muhkamah adalah memiliki penafsiran yang shahih lagi bisa dipahami.” Selesai.